Fadhilah (Keutamaan) Shalat Jenazah
Setiap amalan yang diperintahkan oleh Allah Swt memiliki fadhilah-fadhilah luar biasa yang kadang-kadang tidak pernah terlintas di jiwa atau fikiran. Begitupun dengan shalat jenazah, ia memiliki fadhilah-fadhilah agung yang jikalau diketahui oleh seorang mukmin, maka ia akan segera mengerjakannya.
Di antaranya adalah:
1)Mendapatkan pahala yang besar.
Sebagaimana kita ketahui, shalat jenazah itu hukumnya Fardhu Kifayah. Artinya, jikalau sebahagian kaum muslimin telah menunaikannya, maka hukumnya gugur dari sebahagian lainnya. Sebaliknya, jikalau tidak ada seorang pun di antara mereka yang mengerjakannya, maka semuanya berdosa.
Walaupun demikian, shalat jenazah itu memiliki ganjaran pahala luar biasa yang akan membuat seorang mukminn tergiur untuk mendapatkannya.
Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ
Artinya:
"Barangsiapa yang menyaksikan jenzah samapi menyolatkannya, maka dia mendapatkan satu Qirath. Barangsiapa menyaksikannya sampai menguburkannya, maka dia mendapatkan dua Qirath." Beliau melanjutkan, "Ia seperti dua gunung yang besar." [Diriwayatkan oleh Muslim]
Coba Anda bayangkan jikalau pahala konkrit, bukan abstrak, tentu orang-orang akan berbondong-bondong menyolatkan jenazah. Bahkan, Mesjid akan melimpah ruah dan tidak mampu menampuang jenazah. Namun Allah Swt menguji para hamba-Nya dengan bentuk abstrak tersebut, sehingga hanya orang-orang beriman saja yang tergerak hatinya untuk ikut serta menunaikan shalat jenazah.
Marilah kita menengok bagaimana lobanya para sahabat Radhiyallahu 'Anhum untuk mendapatkan pahala dari Allah Swt. Tidak ada suatu kesempatan untuk mendapatkannya, kecuali mereka bersegera meraihnya.
Ibn Umar Radhiyallahu 'Anhu mengatakan:
"Kami berusaha keras untuk mendapatkan banyak Qirath."
Artinya, mereka berusaha untuk menyolatkan jenazah muslim manapun selagi mampu. Dahulu, jikalau ada salah seorang sahabat yang meninggal, maka para sahabat lainnya akan datang menyolatkannya, sehingga Mesjid dipenuhi oleh Jamaah.
Sebagaimana penulis jelaskan sebelumnya, di satu sisi kita mendapatkan pahala yang banyak. Di sisi lain, jenazah pun mendapatkan keuntungan karena dishalatkan oleh kaum muslimin dengan jumlah yang banyak. Tentu, di antara mereka itu ada yang diijabah doanya oleh Allah Swt.
Yah, itulah fadhilah utama yang bisa kita peroleh jikalau menunaikan shalat jenazah.
2)Mengingat kematian
Di antara Fadhilah lainnnya yang bisa dipetik dari shalat jenazah adalah mengingat kematian. Bukankah ketika mengerjakan shalat itu, Anda teringat bagaimana jikalau seandainya Anda yang dishalatkan.
Umar bin Khatab Radhiyallahu 'Anhu mengatakan:
"Shalatlah kalian sebelum dishalatkan."
Nasehat ini begitu dalam. Kita disuruh untuk rajin beribadah dan mengingat kematian. Dan shalat jenazah adalah salah satu sarananya.
Mungkin tidak ada salahnya, jikalau di bagian ini penulis membahas sedikit lagi masalah mengingat kematian; walaupun di Bab I penulis telah menyinggung konklusi yang bisa diperoleh dari mengingatnya.
Jikalau kita berbicara lebih dalam mengenai kematian, maka manusia itu sebenarnya terbagi tiga:
-Orang yang sama sekali tidak mau menngingat kematian. Jikalau pun mengingatnya, maka itu hanya karena menyesali dunia dan sibuk dengan kehinaannya. Jenisnya seperti ini akan semakin jauh dari Allah Swt.
-Orang yang sering mengingat kematian, agar dalam dirinya tumbuh rasa takut dan bisa menyempurnakan taubatnya. Bisa jadi juga dia takut menghadapi kematian sebelum taubatnya itu sempurna.
-Orang yang menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah Swt. Baginya, hidup dan mati itu sama, serta yang paling utama adalah ridho Allah Swt.
Jadi, marilah kita ikut menunaikan shalat jenazah, agar kita bisa mengambil pelajaran bagaimana seandainya jikalau kita yang mengalami kematian dan dishalatkan. Sebagaimana kita ketahui, kematian itu tidak pandang bulu. Tua dan muda, miskin dan kaya, baginya sama saja. Walaupun Anda adalah penguasa dunia, namun kematian tetap akan menghampiri dan tidak akan takut sama sekali mencaplok kehidupan Anda.
Yah, jikalau shalat itu tidak mampu membuat Anda ingat kepadanya, berarti hati Anda kasar dan keras. Obatnya hanyalah bertaubat kepada-Nya. Namun jikalau hal itu mampu membuat Anda menangis dan intropeksi diri, maka bisa dipastikan Anda akan lebih baik menuju langkah berikutnya.
3)Interaksi sosial
Hidup di tengah masyarakat, memang tidak dapay menyendiri atau menghindari pergaulan. Mau tidak mau, kita akan berhadapan dengan probelama dan pergaulan di dalamnya. Jikalau ada acar walimah, pasti orang akan mengundang. Begitu juga sebaliknya, jikalau kita ada acara, misalnya Aqiqahan anak, maka mau tidak mau kitapun harus mengundang masyarakat sekitar.
Fadhilah lainnya yang bisa diperoleh dari shalat berjenazah adalah interaksi sosial dengan masyarakat lainnya. Ketika kita menunaikan shalat jenazah, tentu warga masyarakat sekitar akan berdatangan juga. Mereka ikut menyolatkannya. Nah, ketika itulah kita bisa mempererat ikatan sosial. Jikalau Ada di antara mereka yang tidak kita kenal, maka kita bisa bertanya atau berkenalan lansung.
Selain mendaparkan pahala, Anda juga mendapatkan relasi/teman baru.
Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya:
"Barangsiapa yang ingin diluaskan rezkinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah silaturrahim." [Diriwayatkan oleh Muslim]
Semakin luas pergaulan Anda dengan masyarakat, maka akan semakin tinggi kedudukan Anda di tengah-tengah mereka. Baiklah, penulis merasa tidak ada salahnya jikalau membahas mamfaat-mamfaat yang bisa diperoleh dari silaturrahmi.
Abu Laits Samarqandi menerangkan, bahwa silaturahmi itu memiliki sepuluh macam manfaat, yaitu:
-Mendapatkan ridho Allah SWT.
Setiap amalan yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah Swt, tentukan akan mendapatkan ridho-Nya dan ganjaran pahala. Begitu juga silaturrahmi, ia diperintahkan oleh Allah Swt semenjak dahulu kala, baik sesama muslim dan non muslim.
-Membuat orang yang dikunjungi berbahagia.
Salah satu ibadah yang utama di sisi Allah Swt adalah membahagiakan orang lain. Mungkin Anda sering mendapati, misalnya, ketika Anda membantu orang yang membutuhkan, maka dia akan mendoakan Anda. Begitu juga halnya dengan silaturrahmi, ketika Anda melakukan ini, maka orang tersebut akan merasa bahagia karena masih dikunjungi temannya dan dianggap keberadaannya.
-Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
Bukan hanya orang yang diajak silaturrahimi saja yang berbahagia, namun para Malaikat pun ikut merasa bahagia. Kenapa?!
Karena para Malaikat pun suka bersilaturrahim kepada para Nabi, Rasul dan orang-orang shaleh. Dalam sejarah Islam, kita sering mendengarkan kisah ketika Rasulullah Saw dikungjungi oleh Malaikat Jibril dan Malaikat lainnya untuk menyampaikan salam dari Allah Swt maupun keperluan lainnya. Begitu juga ketika para Malaikat bertemu kepada Ibrahim dan memberitahunya kabar gembira tentang kelahiran anaknya, Ishaq 'Alaihissalam.
Jadi, jikalau Malaikat saja suka melakukannya, tentu kita sebagai manusia lebih utama lagi.
-Disenangi oleh manusia.
Salah satu tabiat manusia adalah ingin dihormati dan dihargai. Ketika kita mengajaknya berkenalan atau bersilaturahmi mengunjunginya, maka dia akan merasa bahagia. Sebagaimana penulis jelaskan, silaturrahim ini membuat mereka merasa dihargai. Penulis yakin, tentu Anda pun ingin dihargai orang lain. Ketika, misalnya, tidak ada seorang pun yang ingin berkenalan dengan Anda, atau tidak ada seorang teman pun yang ingin menyalami Anda dan bersilatturrahim, tentu Anda akan sedih dan merasa ada sesuatu yang janggal.
-Membuat iblis dan setan marah.
Jikalau Malaikat mencintai dan menyukai silaturrahmi, maka setan dan iblis justru sebaliknya. Taktala manusia melakukan perbuatan, maka mereka akan geram dan berusaha untuk menghentikannya. Sejak kecil kita diajarkabn oleh orang tua, bahwa setan adalah musuh manusia. Ia akan selalu berusaha menjauhkan manusia dari jalan kebenaran. Ibarat sebuah organisasi, maka setan selalu berusaha merekrut anggota agar bisa menemaninya di Neraka kelak. Dan salah satunya adalah dengan menghalanginya bersilaturrahmi.
-Memanjangkan usia.
Maksud panjang usia disini ada dua: Bisa jadi panjang usia dengan arti sebenarnya, dan bisa jadui panjang usia dengan arti dikenang lama.
Sebagimana kita ketahui, jikalau seseorang memiliki banyak relasi, maka bisa dipastikan orang akan mengenangnya sepanjang masa. Dalam istilah lain dikenal, umur psikologisnya lebih lama dari umur biologisnya. Ada sebahagian orang yang umurnya hanya 30 tahun, namun dikenal orang sampai ribuan tahun. Imam Nawawi misalnya, beliau hanya berumur 40-an tahun, namun sampai sekarang orang masih mengenangnya. Nah, inilah mamfaat silaturrahmi lainnya.
-Menambah banyak dan berkah rejekinya.
Berkenalan dengan banyak orang, berarti kita berkenal dengan banyak profesi. Jikalau misalnya Anda seorang pengangguran, maka silaturrahmi bisa jadi adalah pintu pembuka untuk mendaparkan rezki yang lebih banyak.
Sering kita mendengar orang-orang yang memiliki kemampuan biasa-biasa aja, namun bisa menduduki jabatan tinggi di perusahaan tertentu hanya karena memiliki hubungan baik dengan pemiliknya.
Penulis tidak mengajarkan sikap menjilat disini, namun hanya menegaskan bahwa silaturahmi itu penting untuk memperluas rezki.
Contoh lainnya bisa kita lihat dari para pedagang. Jikalau meraka diam-diam saja dan tidak kenal orang lain, maka tidak ada orang yang akan menghampiri tokonya dan berbelanja. Orang hanya akan mau menjadi pelanggannya jikalau ia baik dan bersahabat dengan orang lain.
-Membuat senang orang yang telah wafat.
-Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama.
Ini sesuai dengan kata-kata silaturrahim sendiri. Menurut bahasa Arab, Silah artinya adalah menyambung. Sedangkan rahim adalah kasih sayang. Jadi, silatrurrahmi adalah menyambung kasih sayang di antara manusia. Selama ini masih ada, berarti ikatan hati akan tetap eksis. Jikalau tiada, artinya hubunganpun lenyap.
Makanya, silaturrahim itu penting untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kita kepada orang yang dicintai.
-Menambah pahala setelah kematiannya.
Orang yang rajin bersilaturrahim, tentu akan selalu dikenang kebaikannya. Ujung-ujungnya, dia akan selalu didoakan, bahkan setelah kematiannya. Pahala akan terus mengalir menyelamatkannya dari pedihnya azab kubur.
Itulah di antara mamfaat silaturrahmi. Di antara moment yang tepat untuk memperluasnya adalah ketika ikut menunaikah shaalat jenazah berjamaah. Sebagaimana penulis jelaskan sebelumnya, ketika itu Anda akan bertemu dengan orang yang belum Anda kenal sebelumnya. Atau bisa jadi Anda bertemu dengan orang yang sudah kenal, namun di pertemuan tersebut dia memberitahukan berita gembira lainnya.
Perlu diingat, ajang silaturrahmi disini bukan berarti berbahagia di atas penderitaan keluarga yang tertimpa musibah kematian, tapi ini hanyalah sisi lain yang bisa diperoleh. Selain, tentunya, mamfaat Akhirat yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia yang beragama.
4)Memperkuat Silaturrahmi dengan keluarga mayat
Penulis sengaja tidak membahas masalah ini ketika membahas mamfaat silaturrahim, karena ia berhubungan erat dengan fadhilah shalat jenazah.
Ketika shalat berjenazah, biasanya keluarga mayat memperhatikan siapa saja para pelayat yang hadir. Mereka memperhatikan, apakah para sahabat mayat memperhatikannya setelah kematiannya? Apakah persahabatan mereka benar-benar sejati?
Nah, ikatan persahabatan atau kekeluargaan itu bukan hanya dengan si mayat, namun juga dengan keluarga mayat. Jikalau, misalnya, sahabat atau kerabat tersebut telah meninggal, maka kita harus menyambung silaturrahmi dengan keluarga yang ditinggalkannya. Kedudukan mereka sama dengan kedudukan si mayat. Keluarga yang ditinggalkanya adalah orang-orang yang dicintainya ketika hidup di dunia.
Jikalau Anda ikut menyolatkannya, maka keluarga si mayat pun dengan senang hati akan menyambut Anda jikalau bertamu ke rumahnya. Atau mereka akan menghadiri undangan Anda jikalau ada acara-acara tertentu. Atau mereka juga akan ikut menyolatkan Anda jikalau misalnya Anda telah meninggal. Segudang mamfaat yang bisa diperoleh dari perbuatan mulia ini.[]
Tidak ada komentar