.png)
Dan kitab yang paling agung dari semua kitab ini adalah empat, yaitu al-Quran al-Karim yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, Taurat yang diturunkan kepada Musa alaihissalam, Zabur yang diturunkan kepada Daud alaihissalam, dan Injil yang diturunkan kepada hamba-Nya dan Rasul-Nya Isa alaihissalam.
Al-Quran al-Karim adalah kitab yang paling mulia dari semua kitab ini, yang membedakan dan me-Nâsikh (menghapus) syariat-syariat dan hukum-hukum sebelumnya. Dan itu berdasarkan dalil-dalil Naqli dan dalil-dalil Aqli berikut ini.
Dalil Naqli
1-Perintah Allah SWT untuk mengimani kitab-kitab tersebut dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. " (Surat al-Nisâ’: 136)
2-Pemberitahun Allah SWT dalam firman-Nya:
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ
مِنْ قَبْلُ هُدًى لِلنَّاسِ وَأَنْزَلَ الْفُرْقَانَ
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan." (Surat Ali Imrân: 2-4)
Dan firman-Nya:
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)." (Surat al-Mâidah: 48)
Dan firman-Nya:
وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا
“Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (Surat al-Nisâ’: 163)
Dan firman-Nya:
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ
نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ
عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ
بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ
وَإِنَّهُ لَفِي زُبُرِ الْأَوَّلِينَ
“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu. " (Surat al-Syu’arâ’: 192-196)
Dan firman-Nya:
“Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa." (Surat al-A'lâ: 18-19)
3-Pemberitahuan Rasulullah Saw mengenai hal itu dalam sejumlah hadits, di antaranya sabdanya:
إِنَّمَا بَقَاؤُكُمْ فِيمَنْ سَلَفَ، كَمَا بَيْنَ صَلَاةَ الْعَصْرِ إِلَى غُرُوبِ الشَّمْسِ، أُوتِى أَهْلُ التَّوْرَاةِ التَّوْرَاةَ فَعَمِلُوا بِهَا انتصف النَّهَارُ، ثُمَّ عَجَرُوا فَأَعْطُوا قيراطا قيراطا، ثُمَّ أُوتِي أَهلُ الإنجيل الإِنْجِيلَ فَعَمِلُوا به حتى صليت العصر، ثُمَّ عَجَزُوا فَأَعْطُوا قيراطا قيراطا ، ثُمَّ أُوتِيتُمُ القُرآنَ فَعَملتم به حتى غربت الشَّمْسُ فَأَعْطِيتُم قيراطين قيراطينِ، فَقَالَ أَهْلُ الْكِتَابِ : أَقَلُّ منَّا عَمَلاً وَأَكثرُ أَجْرَا؟ . قَالَ اللهُ: هَلْ ظَلَمْتُكُم مِنْ حَقَكُم مِن شَيْءٍ؟ قَالُوا : لا ، قَالَ: هُوَ فَضلِى أُوتِيهِ مَنْ أَشَاءُ
“Kehidupan kalian dibandingkan umat-umat sebelum kalian sebagaimana waktu antara shalat Ashar sampai terbenamnya matahari. Ahli Taurat diberikan Taurat, kemudian mereka mengamalkannya sampai pertengahan siang, kemudian mereka tidak mampu lagi setelahnya. Mereka diberikan satu Qirath satu Qirath. Kemudian Ahli Injil diberikan Injil. Mereka mengamalkannya sampai Shalat Ashar. Kemudian mereka tidak mampu lagi setelahnya. Mereka diberikan satu Qirath satu Qirath. Kemudian kalian diberikan al-Quran. Kalian mengamalkannya sampai matahari terbenam. Kalian diberikan dua Qirath dua Qirath. Ahli Kitab berkata, ‘Mereka lebih sedikit amalannya dari kami dan lebih banyak mendapatkan pahala?’ Allah SWT berkata, ‘Apakah Aku ada menzalimi hak kalian?’ Mereka menjawab, ‘Tidak.’ Dia berkata, ‘Itu adalah karunia-Ku, yang Aku berikan kepada siapapun yang Aku mau.” (1)
Dalam sabda lainnya:
خَفِّفَ عَلَى دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ الْقُرْآنُ (الْقِرَاءَةُ) فَكَانَ يَأْمُرُ بِدَوَائِهِ فَتُرَح فَيَقْرَأَ الْقُرْآنَ» (التَّوْرَاةَ أَو الزَّبُور) قَبْلَ أَنْ تُسرح دَوَابَهُ، وَلا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمَلِ يَدَيْهِ
“Diringankan bacaannya bagi Daud alaihissalam. Beliau memerintahkan untuk melepas binatang tunggangannya, kemudian beliau membaca (Taurat atau Zabur) sebelum tunggangannya itu dilepaskan. Dan belia tidak makan kecuali dari kerja tangannya.”(2)
Dan sabdanya:
لاَ حَسَدَ إلا فى التنين : رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوهُ آناء الليل وآناء النهار
“Tidak ada kedengkian kecuali dalam dua perkara; seseorang yang diberikan al-Quran oleh Allah SWT, kemudian ia membacanya malam dan siang.”(3)
Dan sabdanya:
تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنْ تَمَسَّكُتُم بِهِ لَن تَضِلُّوا بَعْدِي : كِتَابَ اللهِ وَسَنَّةَ رَسُولِهِ
“Saya meninggalkan untuk kalian sesuatu yang jikalau kalian berpegang dengannya, maka kalian tidak akan tersesat setelahku; Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.”(4)
Dan sabdanya:
لاَ تُصَدِّقُوا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلاَ تُكَذِّبُوهُم، وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أَنْزَلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ إِلَيْكُم، وَإِلَهُنَّا وَإِلَهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
“Janganlah kalian membenarkan Ahki Kitab, dan jangan pula mendustakan mereka. Katakanlah, kami beriman dengan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada kalian, Tuhan kami dan Tuhan kalian itu satu, dan kamu berserah diri kepada-Nya.”(5)
4-Bukti berikutnya adalah berimannya jutaan Ulama (ilmuwan), kaum bijak dan Ahli Iman di setiap masa dan di setiap tempat. Mereka meyakini bahwa Allah SWT sudah menurunkan sejumlah Kitab yang diwahyukan-Nya kepada para Rasul-Nya; manusia-manusia terbaik dari makhluk-Nya, yang mencakup sifat-Nya dan kabar ghaib-Nya, penjelasan mengenai syariat-Nya, agama-Nya, janji-Nya, dan ancaman-Nya.
Dalil Aqli
1-Kondisi manusia yang lemah dan hajatnya kepada Rabbnya untuk memperbaiki tubuhnya dan ruhnya, semua itu menjadi kelaziman untuk diturunkannya Kitab-Kitab, yang mencakup pensyariatan dan aturan, demi mewujudkan kesempurnaan bagi umat manusia, serta mewujudkan apa yang mereka butuhkan untuk kehidupan di dunia dan di akhirat.
2-Para Rasul adalah perantara antara Allah SWT; sang Khalik, dengan para hamba-Nya; sang Makhluk. Para Rasul itu sama dengan manusia lainnya, hidup dalam jangka waktu tertentu, kemudian meninggal. Jikalau risalah-risalah mereka tidak tertulis di kitab-kitab yang khusus, maka semua itu akan lenyap seiring kematian mereka. Manusia yang hidup setelahnya akan menjalani hidup tanpa risalah dan tanpa perantara. Akibatnya, sia-sialah tujuan pokok penurunan wahyu dan risalah. Kondisi inilah yang menuntut diturunkannya kitab-kitab ilahi tanpa perlu diragui dan dibimbangi.
3-Jikalau Rasul yang menjadi Dai menuju Allah SWT tidak membawa Kitab yang memuat pensyariatan, hidayah, dan kebaikan, maka mudah saja bagi manusia untuk mendustainya dan mengingkari risalahnya. Kondisi ini menuntut diturunkannya Kitab-Kitab Ilahi untuk menegakkan hujjah atas manusia.
Catatan Kaki:
(1) Diriwayatkan oleh al-Bukhâri (1/147)
(2) Diriwayatkan oleh al-Bukhâri (4/194)
(3) Diriwayatkan oleh al-Bukhâri (9/189)
(4) Diriwayatkan oleh al-Hâkim dalam al-Mustadrak (1/93) Shahîh yang diriwayatkan oleh Mâlik dengan penyampaian.
(5) Diriwayatkan oleh al-Bukhâri (3/237)
0 Komentar