Apa itu Akhlak yang Baik?

Akhlak adalah sikap yang tertanam kuat di dalam jiwa, sumber lahirnya segala perbuatan yang bersifat al-iradiyyah al-Ikhtiyariyyah (sesuai dengan keinginan dan pilihan); baik maupun buruk, bagus maupun jelas. Dan tabiatnya, ia siap menerima pengaruh Tarbiyah (pendidikan) yang baik dan buruk. Jikalau sikap ini dididik untuk mengedepan keutamaan dan kebenaran, mencintai yang ma’ruf, menyukai kebaikan, kemudian dilatih untuk mencintai yang indah, membenci yang buruk, maka semua itu akan menjadi tabiatnya, melahirkan perbuatan-perbuatan yang indah dengan mudah tanpa berpura-pura. Ini disebut dengan akhlak yang baik. Contohnya, lemah lembut dan penyayang, sabar dan siap memikul beban, dermawan dan pemberani, adil dan suka berbuat baik, serta berbagai akhlak utama dan kesempurnaan diri lainnya. 


Sebagaimana halnya jikalau ia dilalaikan dan tidak didik selayaknya, tidak memperhatikan tumbuh kembang unsur-unsur kebaikan yang tersembunyi di dalamnya, atau ia dididik dengan pendidikan yang buruk sehingga yang buruk dicintainya dan yang indah dibencinya, kemudian segala kehinaan dan kekurangan dalam ucapan dan perbuatan dilakukannya tanpa beban, maka itu disebut dengan akhlak yang buruk. Contohnya, khianat dan dusta, putus asa dan tamak, kasar dan keras, keji dan suka mencaci, dan lain-lain. 


Berdasarkan hal ini, Islam menyeru umatnya untuk memiliki akhlak yang baik, mengajak mereka untuk mendidiknya di dalam diri mereka, dan menumbuhkannya di dalam jiwa mereka. Islam melihat keimanan seorang hamba dari keutamaan-keutamaan yang ada di dalam dirinya, dan melihat keislamannya dari kebaikan akhlaknya. Allah SWT memuji Nabi-Nya karena akhlak baiknya, dalam firman-Nya, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. " (Surat al-Qalam: 4) Dan perintah-Nya yang berperilaku dengan akhlak yang baik, “Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia." (Surat Fussilat: 34) Kemudian Dia menetapkan bahwa akhlak mulia bisa menjadi sebab mendapatkan surga, dalam firman-Nya, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (Surat Ali Imran: 133-134) Dan Dia mengutus Rasul-Nya Nabi Muhammad Saw untuk menyempurnakan akhlak, sebagaimana sabdanya, “Saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”(1) Dan Rasulullah Saw menjelaskan keutamaan akhlak yang baik ini bukan dalam satu dua hadits saja. Beliau mengatakan, “Tidak ada sesuatu pun di Mizan yang lebih berat dari akhlak yang baik.”(2) Dan sabdanya, “Kebaktian itu adalah akhlak yang baik.”(3) Dan sabdanya,”Orang beriman yang paling sempurna keimanannya adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara mereka.”(4) Dan sabdanya, “Orang yang paling saya cintai di antara kalian dan paling dekat kedudukannya denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian.”(5) Beliau pernah juga ditanya mengenai amalan yang paling baik, kemudian beliau menjawab, “akhlak yang baik.” Kemudian ditanya juga mengenai apa yang paling banyak menyebabkan masuk surga, maka beliau menjawab, “Takwa kepada Allah SWT dan akhlak yang baik.”(6) Dan sabdanya, “Dengan kebaikan akhlaknya, seorang hamba akan mencapai keagungan derajat di akhirat dan kemuliaan kedudukan. Walaupun ia adalah hamba yang lemah ibadahnya.”(7)


Pandangan Para Salaf Tentang Akhlak yang Baik


Al-Hasan mengatakan, “Akhlak yang baik adalah wajah yang tersenyum, suka berderma, dan tidak suka menyakiti yang lainnya.” Abdullah bin al-Mubarak mengatakan, “Akhlak yang baik itu terangkum dalam tiga hal; menjauhi segala yang haram, mencari yang halal, dan memberikan kelapangan kepada keluarga.” Dan ada juga yang mengatakan, “Akhlak yang baik itu adalah dekat dengan orang lain, dan merasa asing dengan apa yang ada di tengah-tengah mereka.” Ada juga yang mengatakan, “Akhlak yang baik adalah tidak menyakiti dan membebani mukmin lainnya.” Ada juga yang mengatakan, “Akhlak yang baik adalah, engkau tidak memiliki cita kepada selain Allah SWT.” Semua ini adalah pengertian yang masih separo-separo. Sedangkan pengertiannya berdasarkan zatnya dan hakikatnya, maka ia sudah dijelaskan sebelumnya. 


Mereka menjelaskan, bahwa tanda orang yang memiliki akhlak baik adalah; memiliki rasa malu yang tinggi, tidak sering menyakiti orang lain, banyak kebaikannya, jujur lisannya, sedikit bicaranya, banyak kerjanya, sedikit ketegilincirannya, sedikit hal-hal yang tidak penting darinya, suka berbuat baik dan menyambung silaturrahim, memuliakan orang lain, banyak bersabar dan bersyukur, ridha dan lemah lembut, menunaikan janjinya dan menjaga dirinya, tidak suka melaknat dan mencaci, tidak suka adu domba, tidak suka menghibah, tidak tergesa-gesa dan dengki, tidak bakhil dan iri, berwajah ceria dan bahagia, mencintai karena Allah SWT dan membenci karena-Nya, ridha dan murka karena-Nya. Hanya saja, pengertian ini juga pengertian “orang yang memiliki akhlak baik” yang sifatnya masih separo-paro. 


Dalam pasal-pasal berikut ini, akan dipaparkan mengenai akhlak yang baik dengan terperinci. Dengan memaparkan semua sifat ini, makna akhlak yang baik akan tampak nyata dari sisi ju’z nya (cabangnya), kemudian akan tampak jelas dan terang dari sisi sifatnya. 


Catatan Kaki: 

(1) Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam al-Sunan al-Kubra (10/192), kemudian juga disebutkan oleh al-Zubaidy dalam Ithaf Sadah al-Muttaqin (6/171)

(2) Diriwayatkan oleh al-Turmudzi (2003)

(3) Diriwayatkan oleh Muslim (14) dalam Kitab al-Birr wa al-Shilat

(4) Diriwayatkan oleh Abu Daud (4682), kemudian al-Imam Ahmad (2/250, 472, 527)

(5) Diriwayatkan oleh al-Turmudzi (2018)

(6) Disebutkan oleh al-Haitasami dalam Mawarid al-Zham’an (1923, 2004)

(7) Disebutkan oleh al-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir (1/233) dengan sanad Jayyid

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.