Jenis-Jenis Jual Beli & Hukumnya Menurut Mazhab Syafii
Jenis-Jenis Jual Beli & Hukumnya Menurut Mazhab Syafii
(Jenis-Jenis Jual Beli & Hukumnya Menurut Mazhab Syafii, berdasarkan Kitab Matan Abi Syuja’)
Jual beli itu ada tiga : Jual beli barang yang dapat disaksikan, maka hukumnya boleh.(1) Menjual sesuatu yang disifati dan berada di dalam Dzimmah ( tanggungan ), maka hukumnya boleh ; jikalau sifatnya sesuai dengan yang disebutkan. Menjual sesuatu yang ghaib dan tidak bisa disaksikan, maka hukumnya tidak boleh.(2)
Jual beli segala sesuatu yang suci, bermamfa’at dan dimiliki, maka hukumnya Sah. (3) Tidah sah jual beli sesuatu yang najis dan tidak ada mamfa’atnya.(4)
(Syarh Syeikh DR. Musthafa Dibb al-Bugha)
(1) Dasar pen-Syari’atan jual beli, Ayat : di antaranya adalah firman Allah Swt, “ Dan Allah menghalalkan perdagangan dan mengharamkan riba “. [ Al Baqarah : 275 ]
Hadits : Di antaranya adalah Hadits yang diriwayatkan oleh Al Hakim ( 2 / 10 ), Rasulullah Saw ditanya, “ Usaha apakah yang paling baik ? “. Beliau menjawab, “ Amalan seorang laki – laki dengan tangannya dan setiap perdagangan yang baik “. Artinya, tidak mengandung penipuan dan khianat.
(2) Karena mengandung penipuan. Rasulullah Saw melarang perdagangan yang mengandung penipuan. Dikeluarkan oleh Muslim ( 1513 ).
(3) Tidak sah jual beli sesuatu yang tidak dimilikinya. Berdasarkan sabda Rasulullah Saw, “ Tidak ada jual beli, kecuali dalam sesuatu yang dimilikinya “. [ Dikeluarkan oleh Abu Daud ( 2190 ) ].
(4) Yaitu, berdasarkan pandangan Syara’, seperti khamar, babi, alat – alat untuk bermaksiat dan lain sebagainya.
Diriwayatkan oleh Al Bukhari ( 2121 ) dan Muslim ( 1581 ) dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa dirinya mendengar Rasulullah Saw bersabda ketika hari Fath di Mekkah, “ Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli khamar, bangkai, babi dan patung – patung “. Maka dikatakan, “ Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu dengan lemak bangkai. Itu digunakan untuk memolesi kapal, memolesi kulit dan digunakan oleh orang – orang untuk sumbu lampu ? “. Beliau menjawab, “ Tidak, itu adalah haram “. Kemudian beliau bersabda setelah itu, “ Mudah – mudahan Allah memerangi orang – orang Yahudi. Taktala Allah mengharamkan lemaknya, maka mereka memperindahnya dan menjualnya, kemudian memakan harga penjualannya “.
Mudah – Mudahan Allah memerangi : Maksudnya, melaknat.
Lemak bangkai : Maksudnya, bisa juga lemak sapi dan kambing. Sebagaimana diberitahukan oleh Allah Swt, “ Dan kepada orang-orang Yahudi, kami haramkan segala binatang yang berkuku dan dari sapi dan domba, kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu “. [ Al An’am : 146 ]
Memperindahnya : Maksudnya, menge-elokkannya dan mengeluarkan minyaknya.
Tidak ada komentar