Wasiat Menurut Mazhab Syafii
Wasiat Menurut Mazhab Syafii
(Wasiat Menurut Mazhab Syafii, berdasarkan Kitab Matan Abi Syuja’)
( Pasal ) Wasiat itu boleh(1) dengan sesuatu yang diketahui dan tidak diketahui,(2) dengan sesuatu yang ada dan tiada.(3)
Banyaknya adalah sepertiga.(4) Jikalau berlebih, maka tergantung dengan idzin para ahli waris.(5) Wasiat itu tidak boleh untuk ahli waris, kecuali Ahli waris lainnya memberi idzin.(6)
Wasiat itu sah dilakukan oleh setiap yang baligh dan berakal, setiap yang memiliki, serta di jalan Allah Swt.
Wasiat itu sah(7) kepada orang – orang yang memenuhi lima perkara : Islam, baligh, berakal, merdeka dan amanah.
(Syarh Syeikh DR. Musthafa Dibb al-Bugha)
(1) Dasar pembolehannya adalah firman Allah Swt, “ ( Pembagian - pembagian tersebut di atas ) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau ( dan ) sesudah dibayar hutangnya “. [ An Nisaa’ : 11 ]
Hadits – hadits, di antaranya :
Diriwayatkan oleh Al Bukhari ( 2587 ) dan Muslim ( 1627 ) dari Ibn ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “ Tidaklah layak seorang muslim yang memiliki sesuatu untuk diwasiatkan bermalam selama dua malam, kecuali wasiatnya tertulis di sisinya “.
Maksudnya, selayaknya seorang muslim berhati – hati dan berjaga – jaga dengan segera menulis wasiatnya. Ini di-Sunnahkan ketika sehat.
(2) Sebagaimana jikalau berwasiat dengan pakaian yang tidak jelas.
(3) Sebagaimana jikalau berwasiat dengan buah – buah yang akan dihasilkan oleh pohon ini.
(4) Berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari ( 2591 ) dan Muslim ( 1628 ) dari Sa’ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu ‘Anhu berkata, “ Rasulullah Saw mengunjungiku, maka saya berkata, ‘ Saya berwasiat dengan semua hartaku ? “. Beliau menjawab, “ Tidak “. Saya berkata, “ Dengan setengahnya “. Beliau menjawab, “ Tidak “. Saya berkata, “ Dengan sepertiganya “. Beliau menjawab, “ Ya, dan sepertiga itu banyak “.
(5) Maksudnya, dengan persetujuan mereka. Karena hak mereka berkaitan dengan kelebihan tersebut.
(6) Diriwayatkan oleh Abu Daud ( 2870 ) dan At Turmudzi ( 2121 ), kemudian berkata : Hasan Shahih, serta selain keduanya dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anhu berkata : Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda, “ Sesungguhnya Allah memberikan hak kepada setiap pemiliknya. Maka tidak ada wasiat untuk ahli waris “.
Diriwayatkan oleh Ad Dar Quthny ( 4 / 152 ) dari Ibn ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata : Rasulullah Saw bersabda, “ Wasiat itu tidak boleh untuk ahli waris, kecuali para ahli waris menginginkannya “.
(7) Pewasiatan untuk membelanjakan harta, memberikannya kepada anak – anak dan selainnya.
Tidak ada komentar