Sunnah Senyum

Sunnah Senyum


Senyumlah. Alanglah indahnya dunia ini jikalau dipenuhi dengan senyuman. Khususnya dalam Masyarakat Islam. 

Betapa banyak kepedihan akan terasa ringan ketika senyuman menyertai setiap urusan. Ya, walaupun bukan berarti bebas dari Masalah dan Krisis. 

Begitulah Rasulullah Saw. Selalu tersenyum. Betapa pun beratnya urusan yang dipikul; betapa pun banyaknya ujian yang ditimpakan. 

Diriwayakan oleh al-Turmudzi, dishahihkan oleh Syeikh Albani, dari Abdullah bin al-Harits radhiyallahu anhu: 

ما رأَيْتُ أحدًا أكثرَ تبسُّمًا مِن رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ علَيه وسلَّم

"Saya tidak melihat seorang pun yang lebih banyak senyumnya dari Rasulullah Saw."

Senyum itu "sihir", kata orang. 

Mampu menundukan banyak hal dan "menjinakkan" siapa pun. []

Sunnah Menuntut Ilmu

Sunnah Menuntut Ilmu


Menuntut ilmu; salah satu sunnah Nabi Saw sepanjang hajat, dari ayunan sampai ke liang lahat. 

Diriwayatkan oleh Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah Saw bersabda: 

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ 

"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah mudahkan baginya (dengan menuntut ilmu itu) jalan menuju surga." 

Maka, sunnah ini salah satunya terwujud dengan kehadiran kita di majelis-majelis ilmu yang ada di Masjid-Masjid di sekitar kita. 

Hadirilah dan pastikan ada jejak kita di kajian tersebut. Ada orang yang tidak bisa mendengar, namun hadir di Majelis ilmu, semata-mata ingin mendapatkan pahala dan rahmat Allah SWT yang ada dalam Majelis ilmu. Tentu kita yang punya indera lengkap dan sehat, seharusnya lebih semangat untuk hadir. 

Jikalau tidak ada Majelis di Masjid, ruang online terbuka besar sekarang ini. Kajian-Kajian yang mencerdaskan, bisa didapati dengan mudah. Daripada kuotanya digunakan untuk sekadar menghibur diri dengan video-video yang tidak jelas juntrungnya, mending hadirilah kajian Online atau menyaksikan kajian Online. 

Majelis ilmu bukan hanya mencakup "ilmu agama", namun juga "ilmu umum", seperti Ilmu kedokteran, Teknik, Pertanian, Perdagangan, dan selainnya. Selama ilmu itu bermanfaat, maka ia masuk ke dalam hadits ini. Allah SWT akan memberikan ganjaran kebaikan bagi yang menghadiri Majelis dan dimudahkan baginya jalan untuk nantinya mendapatkan Jannah. 

Niatkan setiap langkah kita ke Majelis-Majelis ilmu untuk mendapatkan ridha Allah SWT. []

Sunnah di Balik Azan

Sunnah di Balik Azan


Azan merupakan panggilan Tauhid, sebagaimana dijelaskan oleh Imam al-Thabari. Ibadah agung yang keutamaannya bukan saja untuk orang yang mengumandangkannya. Tapi juga bagi kita yang mendengarnya. 

Inilah 5 sunnah yang terkait degan Azan, yang bisa menjadi amalan kita. 

👉Pertama, Mengulang Bacaan Azan

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Said al-Khudry radhiyallahu anhu, Rasulullah Saw bersabda: 

إذا سمعتم النداء فقولوا مثل ما يقول المؤذن

"Jikalau kalian mendengar Azan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan Muazzin." 

Kecuali ketika bacaan Hayya 'alas Sholah dan Hayya 'alal Falah, maka kita mengucapkan La Haula wa la Quwwata Illa billah, berdasarkan riwayat al-Bukhari, dari Muawiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu anhuma ketika mendengar Hayya 'alas Shalah, maka ia mengucapkan La Haula wa La Quwwata Illa Billah, kemudian berkata lagi: "Beginilah kami mendengar Nabi kalian mengucapkan." 


👉Kedua, Bershalawat kepada Rasulullah Saw setelah azan. 

Diriwayatkan oleh Muslim dari Abdullah bin Amru radhiyallahu anhuma, Nabi Saw bersabda: 

 ثم صلوا على، فإنه من صلى عليه صلاة صلى الله عليه بها عشرا

"Kemudian bershalawatkan kepadaku. Siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah SWT bershalawat kepadanya sepuuluh kali." 


👉Ketiga, Memohon kedudukan al-Wasilah bagi Rasulullah Saw. 

Beliau bersabda, lanjutan hadits sebelumnya: 

ثم سلوا الله لي الوسيلة، فإنها منزلة في الجنة لا تنبغي الا لعبد من عباد الله، وأرجو أن أكون أنا هو، فمن سأل لي الوسيلة خلت له الشفاعة

"Kemudian mohonlah al-Wasilah bagiku. Ia adalah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali bagi hamba Allah SWT. Aku berharap , itu adalah aku. Siapa yang memohonkan al-Wasilah bagiku, maka ia berhak mendapatkan Syafaatku." 


👉Keempat, Mengucapkan persaksian Tauhid, menyatakan keridhaan kita kepada Allah SWT, Rasul-Nya, agama ISlam. 

Diriwayatkan oleh Muslim, dari Saad bin Abi Waqqash, dari Rasulullah Saw bersabda: 

من قال حين يسمع المؤذن: أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأن محمدا عبده ورسوله، رضيت بالله ربا وبمحمد رسولا وبالإسلام دينا غفر له ذئبه

"Siapa yang mengucapkan ketika mendengar Muazzin: La Ilaha Illallah Wahdahu la Syarika Lahu wa Anna Muhammadan Abduhu wa Rasuluhu, Radhitu billahi Rabban wa bi Muhammadin Rasulan wa bil Islami dinan, maka diampunkan dosanya." 


👉Kelima, Berdoa kepada Allah SWT dengan apapun yang kita inginkan. Doa Mustajab, Insya Allah. 

Diriwayatkan oleh Abu Daud, al-Nasai, Ahmad, dan dishahihkan oleh al-Albani, dari Abdullah bin Amr radhiyallahu anhu, seseorang berkata kepada Rasulullah Saw, "Wahai Rasulullah, para Muazzin mengungguli kami." Maka, beliau berkata: 

فل كما يقولون، فإذا انتهيت فسل تغطة

"Katakanlah sebagaimana mereka ucapkan. Jikalau Anda selesai, maka mintalah, engkau akan diberi."

Semoga bisa menjadi amalan kita semua. []

Sunnah Berbagi (Memberi) Makanan

Sunnah Berbagi (Memberi) Makanan


Dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim diceritakan, suatu hari seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, "Amalan apakah yang terbaik dalam Islam?" 

Kemudian beliau menjawab: 

تطعم الطعام، ونقرأ السلام على من عرفت ومن لم تعرف

"Anda memberi (berbagi) makanan, mengucapkan salam kepada orang yang Anda kenal dan tidak Anda kenal." 

Maka, kebiasaan berbagi makanan yang banyak kita dapati di Negeri ini, baik di hari Jumat atau di hari-hari lainnya, baik di Masjid maupun di Jalanan, atau di tempat-tempat lainnya, baik kepada orang-orang yang membutuhkan maupun tidak, merupakan sunnah Nabi Saw. 

Kenapa mencakup orang-orang yang tidak membutuhkan? Sebab hadits di atas bersifat umum. Maka, berbagi kepada teman, sahabat, tetangga, para pegawai dan pekerja, juga masuk ke dalam pembahasan hadits. 

Salah satu tujuan utama dari sunnah ini adalah menyebarkan ruh kasihsayang sesama manusia. Bahkan, juga kepada Non Muslim.[]