Jawaban Ketus

Jawaban Ketus


Jawaban Ketus...
Kadangkala dibutuhkan untuk orang yang bertanya pertanyaan yang tidak penting, tidak berorientasi amal. Sekadar canda dan menghabiskan waktu.

Suatu hari, seseorang bertanya kepada 'Amir al-Sya'bi tentang siapa istri Iblis.
"Nah, saya ga hadir di pernikahannya!," Jawabnya ketus

Di waktu lainnya, seseorang lainnya bertanya mengenai cara menyela-nyela jenggot yang tebal ketika berwudhu.
"Direndam saja semalaman!," Jawabnya

Kadangkala, memang perlu diperhatikan juga ke pihak yang bertanya, mungkin dengan melihat indikasinya, bertanya serius atau sekadar uji-uji yang membosankan. []
Amalan Apa yang Akan Kita Banggakan?

Amalan Apa yang Akan Kita Banggakan?


Ibn al-Jauzi...
Dengan wasilahnya
Lebih dari 20.000 Yahudi dan Nashrani masuk Islam.
Dengan wasilahnya
Lebih dari 100.000 Muslim kembali ke jalan hidayah; jalan kebenaran; jalan Allah SWT.
Suatu hari, ia berpesan kepada para muridnya:
"Jikalau kalian masuk surga, kemudian kalian tidak mendapatiku, maka katakan, "Wahai Rabb, hamba-Mu Fulan, dahulu mengingatkan kami akan diri-Mu."
Kemudian, ia menangis.

Kita...
Entah amalan apa yang akan diandalkan
Hanya berharap rahmat Allah SWT dengan amal-amal receh, yang kadang kita sendiri meragu; entah ikhlas entah tidak.
Ya Rabb...[]
Siksaan Dipisahkan dengan Kekasih

Siksaan Dipisahkan dengan Kekasih


Ketika Burung Hud-Hud terlambat datang dan tidak ada dalam barisan, Nabi Sulaiman alahissalam mengatakan:
لَأُعَذِّبَنَّهُ عَذاباً شَدِيداً أَوْ لَأَذْبَحَنَّهُ
"Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang pedih atau Aku benar-benar akan menyembelihnya."
(Surat al-Naml ayat 21)
Imam al-Qusyairi menafsikan "siksaan yang pedih" itu dengan memisahkannya dari pasangannya (orang yang dikasihinya).

Yup, berpisah dengan orang yang dicintai adalah siksaan. Dalam riwayat dijelaskan "Firaq al-Ahl Adzab; Berpisah dengan Keluarga itu adalah Siksaan"
Utamanya, siksaan Batin. al-Ghurbah; Kesepian.

Makanya, Dalam Safar, bukan saja capek dan lelahnya badan yang dihadapi, selain menghabiskan uang dan materi, tapi lebih dari itu adalah siksaan hati, jauh dari yang terkasih.

Orang-orang yang pernah berjarak jauh dengan pasangannya, baik suami atau istri atau anak-anaknya, pasti pernah merasakan derita dipisahkan jarak. []
Ketika Ada yang Berghibah

Ketika Ada yang Berghibah


من نقَل إلَيك حديثًا فاعلم أنَّهُ ينقلُ إِلى غَيرك حَديثَك
Siapa yang Mengantarkan kepadamu Suatu Pembicaraan (Ghibah), Maka Ketahuilah ia juga Menghantarkan Kepada Selainmu Pembicaraan (Ghibah) Tentang Dirimu

Hasan al-Bashri
Kitab Tanbih al-Ghafilin: 173
***

Kaedah Umumnya: Siapa yang membawakan atau menceritakan berita Ghibah kepada Anda, maka yakinlah ia juga membawa berita Ghibah tentang Anda kepada yang lainnya. 

Tukang Ghibah itu orang yang buruk, kata Said ibn al-Musayyib. Majelis Ghibah itu Mar'a al-Li'am (tempat kumpulnya manusia -manusia yang buruk). 

Dan Manusia yang buruk itu, tidak mengenal kesetiaan dalam persahabatan; tidak langgeng kasih sayangnya dan tidak bisa dipegang kesetiaannya. 

Orang seperti itu, cukup jadikan teman saja. Mnjadikannya sahabat dekat, mungkin perlu dipikirkan. Bukan berarti tidak mau berteman juga. 

Tugas kita, menasehatinya, mengajak kepada kebaikan, siapa tahu ia mendapatkan hidayah, kemudian menjadi manusia-manusia baik dan terbaik di hadapan Allah SWT. []
Tiba-Tiba Menjadi Tua

Tiba-Tiba Menjadi Tua


Kapan seseorang akan merasa tua?

Syeikh Shaleh bin Husain al-'Ayid punya jawabannya. "Seseorang itu masih akan merasa anak-anak sampai ibunya meninggal. Ketika ibunya meninggal, maka sekonyong-konyong ia menjadi tua."

Ditahun ini, mungkin sebagian kita ada merasa "tua". Ibunya sudah "dipanggil" Allah SWT. Sebagian lainnya mungkin sudah merasakannya semenjak beberapa tahun yang lalu.

Dan mungkin sebagian besarnya masih merasa "anak-anak" di samping ibunya. Beruntunglah. Harus disyukuri. Jangan lupa berbakti!

Ibu adalah magnet bagi anak-anaknya. Terutama anak laki-laki. Setua apapun seorang anak lelaki, jikalau ibunya masih ada, maka tempat untuk mencurahkan segala susah dan derita, cerita dan lara masih tetap ada.

Musthafa Mahmud tegas mengatakan, "orang yang merendahkan kedudukan wanita, saya berharap ia dikembalikan lagi ke masa kecilnya tanpa ibu." []
Minuman yang Diinginkan Ahli Neraka

Minuman yang Diinginkan Ahli Neraka


Suatu hari, Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu meminum air dingin. Kemudian, ia menangis tersedu-sedu. 

"Apa yang membuat Anda memangis," Tanya seseorang kepadanya. 

"Aku teringat dengan satu ayat dalam al-Quran al-Karim," katanya. 

"Yaitu, firman Allah SWT: 

وحيل بينهم وبين ما يشتهون

'Dan dihalangi antara mereka dan apa yang mereka inginkan.'

Maka, aku sadar bahwa penduduk Neraka tidak menginginkan apapun kecuali air dingin. Allah SWT berfirman: 

وَنَادَىٰ أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ ۚ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِينَ

Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir." (Surat al-A'raf: 50)


[Terdapat dalam Kitab al-Zuhd karya Imam Ahmad: 1055)

Bershalawat di Setiap Hembusan Nafas

Bershalawat di Setiap Hembusan Nafas


لو صلّي العبد على النبي ﷺ بِعَدَد أنفاسه لم يكن موفّيا لِحقِّه
Jikalau seorang hamba bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw di setiap hembusan nafasnya, maka ia (belum sama sekali) menunaikan haknya Nabi Muhammad Saw

Ibn al-Qayyim al-Jauziyah
Kitab Jala' al-Afham: 344
*** 

Nabi Muhammad Saw adalah jalan hidayah kita. Dan tidak ada nikmat Allah SWT yang lebih besar dari nikmat hidayah. Dengan hidayah itulah kita merasakan nikmat shalat, nikmat membaca al-Quran, nikmat Qiyamullail, nikmat bersedekah, dan lain-lain. 

Maka, kalau pun kita bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw di setiap hembusan nafas kita, maka kita belum bisa menunaikan haknya Nabi Muhammad Saw. 

Bahkan, beliau hakikatnya tidak butuh shalawat kita. Tapi, kitalah yang  butuh bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Sering kita mendengar pemisalan, ketika kita bershalawat kepada Nabi, kita ibaratnya sedang mengisi gelas penuh, semakin diisi semakin berlimpah, dan limpahan itu jatuh dan dilimpahkan kepada orang yang bershalawat itu sendiri. [] 
Usia dan Harta yang Berkah

Usia dan Harta yang Berkah


وليست سعةُ الرزق والعمل بكثرته، ولا طولُ العمر بكثرة الشهور والأعوام، ولكن سعة الرزق والعمر بالبركة فيه

Luasnya Rezeki dan Amal, Bukanlah dengan Banyaknya. Panjangnya Umur, bukanlah dengan Banyaknya Bulan dan Tahun. Akan tetapi, Luasnya Rezeki dan Umur, dengan Keberkahan yang ada padanya." 

IBN AL-QAYYIM AL-JAUZIYAH 
KITAB AL-DA' WA AL-DAWA': 201
***

Rezeki yang banyak, namun tidak berkah, ia akan habis tanpa disadari kemana habisnya. Rezeki yang Sedikit, namun tidak berkah, itu musibah yang lebih parah dari sebelumnya. 

Rezeki yang sedikit, namun berkah, alhamdulillah. Kita sudah diberikan nikmat besar oleh Allah SWT; nikmat terbaik. Dan rezeki yang banyak, lagi berkah, itu nikmat di atas nikmat. Harta itu akan berguna di jalan Allah SWT. 

Usia juga begitu. Usia panjang, namun tidak berkah; tidak berada di jalan ketaatan, maka itu musibah. Usia singkat, namun berkah, itu hebat. Rata-rata para tokoh hebat dalam sejarah, masuk bab ini. Usia panjang dan berkah, ini lebih hebat lagi. Hanya sedikit yang dikaruniakan oleh Allah SWT nikmat ini. Usianya yang panjang, kemudian Istiqamah di atas ketaatan, itu berat. 

Semoga Allah SWT berkahi harta kita; usia kita. []
Antara Mukmin dan Munafik

Antara Mukmin dan Munafik


إنّ المؤمن يقولُ قليلاً ويعمل كثيراً، وإنّ المُنافق يتكلّم كثيراً ويعمل قليلاً

Mukmin itu Sedikit Bicara dan Banyak Beramal. Dan Munafik itu Banyak Bicara dan Sedikit Beramal. 


IMAM AL-AUZA'I 

(KITAB SIYAR A'LAM AL-NUBALA': 7/ 125)

***

Semoga, kita menjadi manusia-manusia yang beriman; sedikit bicara banyak amal 

Teman yang Buruk

Teman yang Buruk


لا تُصاحب صاحب السوء ، فإنه قطعة من النَّار; لا يستقيم ودّه ولا يفي بعهدِه 

Janganlah Berteman dengan Sahabat yang Buruk. Sebab, ia adalah Potongan Neraka; Tidak Istiqamah Kasih Sayangnya dan Tidak Menunaikan Janjinya


Said bin Abi Ayyub

(Dalam Kitab Raudhah al-Uqala': 166)

***

Teman yang Buruk... Kasih sayangnya kepentingan. Kalau ada kepentingan, baik. Tidak ada kepentingan, abai.

Teman yang Buruk... Kewajibannya sebagai teman tidak ditunaikannya. Maunya untung saja. Manusia-manusia Pragmatis. 

Udahlah, jauhi saja manusia-manusia seperti itu. Itu potongan Neraka. Kita tidak hanya akan terbakar api kemarahan dan kesedihan di dunia, namun juga api neraka di akhirat. Al-Shahib Sahib. Begitu dalam riwayat. Teman itu akan menarik temannya; kalau baik, ke surga; kalau buruk, ke Neraka.