Siksaan Dipisahkan dengan Kekasih

Siksaan Dipisahkan dengan Kekasih


Ketika Burung Hud-Hud terlambat datang dan tidak ada dalam barisan, Nabi Sulaiman alahissalam mengatakan:
لَأُعَذِّبَنَّهُ عَذاباً شَدِيداً أَوْ لَأَذْبَحَنَّهُ
"Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang pedih atau Aku benar-benar akan menyembelihnya."
(Surat al-Naml ayat 21)
Imam al-Qusyairi menafsikan "siksaan yang pedih" itu dengan memisahkannya dari pasangannya (orang yang dikasihinya).

Yup, berpisah dengan orang yang dicintai adalah siksaan. Dalam riwayat dijelaskan "Firaq al-Ahl Adzab; Berpisah dengan Keluarga itu adalah Siksaan"
Utamanya, siksaan Batin. al-Ghurbah; Kesepian.

Makanya, Dalam Safar, bukan saja capek dan lelahnya badan yang dihadapi, selain menghabiskan uang dan materi, tapi lebih dari itu adalah siksaan hati, jauh dari yang terkasih.

Orang-orang yang pernah berjarak jauh dengan pasangannya, baik suami atau istri atau anak-anaknya, pasti pernah merasakan derita dipisahkan jarak. []