Nikmat Ketaatan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfV9TxN2_2eX4FBRYMVq80Egfj1jkQaiNTGUdRPJjUay_0OJCFxnOb5DclQX5KaYjeaZmf1hSMaHvTLd0lrJl6oQeXkJ3tW_PpLhApLkly2iepiKEf_opjm9TrazaBXS46QXVgooYqplqAH4RMY4fAv6CZNbC1QpOnxUBsz1HX76xRQZ-7OOq7ggmtTB0/w400-h400/AL-HIKAM%20IBN%20ATHAILLAH%20(74).jpg)
مَتَى رَزَقَكَ الطَّاعَةَ وَالْغِنَى بِهِ عَنْهَا فَاعْلَمْ أَنَّهُ قَدْ أَسْبَغَ عَلَيْكَ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً
“Ketika Allah Swt mengaruniakan ketaatan kepadamu dan merasa cukup dengannya, berarti Dia telah mencurahkan berbagai nikmat-Nya kepadamu, baik lahir maupun batin.”
(Ibn Athaillah al-Sakandari)
[Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari]
Jikalau Allah Swt mengaruniakan Anda rasa ketaatan kepada-Nya, sehingga Anda melalui setiap detik kehidupan dengan unsur-unsur ibadah kepada-Nya, kemudian Anda merasa cukup dengannya, berarti Anda telah mendapatkan kenikmatan-Nya yang besar.
Ketaatan itu bukan dalam bentuk lahir semata, seperti mengerjakan shalat, menunaikan zakat dan sebagainya, namun juga ketaatan hati, seperti kerinduan menjalankan perintah-Nya, takut melanggar perintah-Nya dan sebagainya.
Anda harus sadar, bahwa semua kenikmatan yang Anda peroleh adalah karunia-Nya dan kebaikan-Nya kepada Anda, bukan karena ketaatan yang Anda lakukan. Jangan pernah menyangka, bahwa ketaatan Andalah yang menyebabkan semua ini. Tidak, sama sekali tidak. Ini semata-mata hanyalah karunia-Nya, dan sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan limpahan harta dan materi yang diidam-idamkan oleh para pemburu dunia.
Ketaatan adalah nikmat terbesar di dunia ini, yang akan mengantarkan Anda menuju nikmat-Nya yang lebih besar lagi di Akhirat kelak. Salah satunya adalah surga, yang kenikmatannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.