Pasukan Hati dan Pasukan Nafsu

Pasukan Hati dan Pasukan Nafsu


Hikmah Kelima Puluh Delapan

النُّوْرُ جُنْدُ الْقَلْبِ كَمَا أَنَّ الظُّلْمَةَ جُنْدُ النَّفْسِ. فَإِذَا أَرَادَ اللهُ أَنْ يَنْصُرَ عَبْدَهُ أَمَدَّهُ بِجُنُوْدِ الْأَنْوَارِ وَقَطَعَ عَنْهُ مَدَدَ الظُّلْمِ وَالْأَغْيَارِ

 “Cahaya adalah tentara hati; sebagaimana kegelapan adalah tentara nafsu. Jikalau Allah Swt ingin menolong hamba-Nya, maka Dia membantunya dengan tentara-tentara cahaya dan memutuskan darinya bantuan kegelapan dan makkluk lainnya.” 


(Ibn Athaillah al-Sakandari)

[Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari]


Cahaya yang diberikan oleh Allah Swt kepada para hamba-Nya yang cintai-Nya adalah tentara hati yang bisa digunakan untuk mengenal-Nya dan menyaksikan keagungan-Nya. Jikalau hati seorang hamba dipenuhi cahaya-Nya, maka ia akan mampu menyaksikan berbagai rahasia di balik ciptaan-Nya yang menunjukkan kekuasaan-Nya. 

Ketika ia menyaksikan alam yang terbentang luas, maka ia menyadari bahwa luasnya alam ini dan keindahannya menunjukkan ke-Maha Kuasaan Zat yang menciptakannya. Apapun yang ada di dunia ini adalah ayat-ayatNya yang menunjukkan eksistensi-Nya. Cahaya hati akan selalu menuntunnya menuju kebaikan. 

Sebaliknya, jikalau hatinya dipenuhi kegelapan, maka ketahuilah bahwa itu adalah tentara nafsu yang akan selalu menggiringnya menuju kemaksiatan dan perbuatan-perbuatan keji. Jikalau tidak segera dibersihkan, maka ia akan menguasai hati dan tidak akan membiarkannya berbuat kebaikan, sehingga hidupnya akan selalu dipenuhi kesengsaraan. 

Jikalau Allah Swt ingin menolong hamba-Nya, maka Dia akan memberikannya cahaya yang akan memutuskannya dari segala kezhaliman dan perbuatan maksiat.