Celana Jin

Celana Jin


Dahulu, dan mungkin sekarang, bagi orang Arab memakai celana itu sesuatu yang jarang dilakukan. Kalau tidak penting-penting amat, atau kalau bukan di moment-moment yang stylenya pakai celana, mungkin mereka tidak akan memakai celana.


Dalam Kitab Khazanah al-Adab karya al-Baghdadi diceritakan tentang seorang Arab Badui yang menemukan celana yang dibuang di sebuah jalan. 


Awalnya, ia menyangka itu adalah baju (kameja), bukan celana. Maka, ia pun mengambilnya, kemudian memasukkan kedua tangannya ke kedua bagian kaki celana. 


Nah, ketika ia hendak memasukkan kepalanya, ia tidak mendapati lobang masuknya sama sekali. 

"Saya rasa, ini bajunya Jin." 

Kemudian ia membuangnya. []

Menguji Keshahihan Cinta Kepada Allah SWT

Menguji Keshahihan Cinta Kepada Allah SWT


Bagaimana sih caranya agar kita bisa mengetahui, apakah kita mencintai Allah SWT atau tidak? Jangan-jangan, kita hanya mengaku-ngaku saja. Iya di lisan, tidak di hati dan perbuatan. 


Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu anhu memberikan kuncinya kepada kita, dengan mengatakan: 

 من كان يحب أن يعلم أنه يحب الله ، فليَعرض نفسه على القرآن .. فإن أحب القرآن فهو يحب الله فإنما القرآن كلام الله

Siapa yang ingin mengetahui, apakah ia mencintai Allah SWT, maka hendaklah ia menguji dirinya dengan al-Quran; Jikalau ia mencintai al-Quran, maka berarti ia mencintai Allah SWT. Sebab, al-Quran adalah Kalamullah.


Maka, mari kita uji diri kita masing-masing!

Buka Mushaf, kemudian bacalah; apakah ada kenikmatan yang kita rasakan ketika membacanya? Atau justru sebaliknya, baru baca satu ayat, rasanya sudah bosan dan jenuh?


Itu juga yang dijelaskan oleh Utsman bin Affan radhiyallahu anhu: 

Jikalau hati kalian sehat; selamat, maka ia tidak akan puas dengan Kitab Rabbnya. 


Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mencintai-Mu dan kalam-Mu. []

Agar Mendapatkan Kenikmatan Dunia & Akhirat

Agar Mendapatkan Kenikmatan Dunia & Akhirat


Ada 3 hal yang akan menyebabkan seorang hamba mendapatkan kenikmatan hidup di dunia dan akhirat. 


Pertama, Bersabar Ketika Ujian

Ujian; Musibah; bala'; segala sesuatu yang tidak menyenangkan bagia manusia, cara menghadapinya adalah dengan bersabar. Jikalau dihadapi dengan celaan, caci maki, bersedih, galau, dan gelisah, itu sama sekali tidak akan mengubah keadaan. Justru sebaliknya, ujiannya akan terasa semakin berat. 


Kedua, Ridha dengan Qadha Allah SWT

Apapun yang Allah SWT tetapkan bagi kita, itulah yang terbaik bagi kita, sesuai dengan hikmah Allah SWT yang Maha Mengetahui dan Maha Bijak. Jangan murka, sebab apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik buat kita. Semua ketentuan yang Allah SWT gariskan bagi hamba-Nya adalah jalan terbaik. 


Ketiga, Berdoa Ketika Lapang

Jangan berdoa hanya ketika susah. Giliran senang, lupa dengan Allah SWT. Mukmin, harusnya selalu berharap kepada Allah SWT atas segala sesuatu, bahkan hal-hal sepele sekali pun dalam pandangan kita. []

Selebar Deritaku Karenamu

Selebar Deritaku Karenamu


Dalam Siyar A'lam al-Nubala (6/ 239) diceritakan bahwa al-A'masy dikarunia seorang anak yang kurang cakap berpikir. 


Suatu hari, al-A'masy memanggil anaknya, "Wahai anakku, sana pergi beli tali untuk jemuran." 

"Berapa panjangnya, wahai Ayah?" jawab anaknya. 

"10 hasta." 

"Lebarnya berapa?" tanya anaknya lagi

"Selebar deritaku karenamu," Jawab al-A'masy kesal. 


Masa' tali jemuran ditanya lebarnya.

Hehe... Ujian seorang 'Alim. []

Sunnah Mendapatkan Waktu Mustajab di Hari Jumat

Sunnah Mendapatkan Waktu Mustajab di Hari Jumat


Dalam seminggu, ada 7 hari yang Allah SWT berikan kepada kita; Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Ahad. Di antara hari-hari tersebut, hari paling mulia adalah hari Jumat. 

Apa alasannya? Di antara jawabanya dijelaskan dalam riwayat Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah Saw bersabda: 
خَيْرُ يَومٍ طَلَعَتْ عليه الشَّمْسُ يَوْمُ الجُمُعَةِ، فيه خُلِقَ آدَمُ، وفيهِ أُدْخِلَ الجَنَّةَ، وفيهِ أُخْرِجَ مِنْها
"Sebaik-baik hari yang matahari terbit di hari tersebut adalah Hari Jumat. Ketika itu Adam diciptakan, dimasukkan ke dalam surga, dan dikeluarkan darinya."

Allah SWT menginginkan kaum muslimin untuk mengoptimalkan hari ini dengan sebaik-baiknya, mengoptimalkan ibadah-ibadah wajib dan memperbanyak ibadah-ibadah sunnah yang akan meninggikan derajatnya dan menggugurkan dosanya. Kemudian, Allah SWT menjadikan di hari yang mulia ini waktu yang mustajab untuk berdoa. 

Diriwayatkan oleh al-Bukhari, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, suatu hari Rasulullah Saw berbucara tentang Hari Jumat, kemudian beliau menyebutkan: 
فيه ساعةٌ لا يُوافِقُها عبدٌ مسلمٌ وهو قائمٌ يُصلِّي يسأل اللهَ شيئًا إلا أعطاه إيَّاه
"Padanya ada suatu waktu yang tidak seorang hamba Muslim pun bertepatan dengannya, ketika ia sedang berqiyam-shalat, meminta sesuatu kepada Allah SWT, kecuali Dia akan memberikannya kepadanya (apa yang dimintanya)." 

Kapankah waktu mustajab tersebut? 
Para Ulama berbeda pendapat mengenai waktu tepatnya. Salah satu hikmahnya, agar kita bisa lebih banyak beramal, lebih banyak berdoa, dan lebih semangat mengisinya dengan kebajikan dan ketaatan. 

Ada sejumlah riwayat yang menjelaskan waktunya. Salah satunya dari Abu Burdah bin Abu Musa al-Asy'ari radhiyallahu anhuma, berkata kepadaku Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma, 'Apakah engkau pernah mendengar bapakmu menghaditskan dari Rasulullah Saw tentang waktu (mustajab) di hari Jumat?' Aku menjawab, 'Ya, aku mendengarnya mengatakan, 'Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: 
هيِ ما بينَ أن يجلسَ الإمامُ إلى أن تُقضَى الصلاةُ
"Ia di antara Imam duduk, sampai shalat selesai." 

Ada riwayat-riwayat lainnya. Tapi intinya, seorang Muslim memahami dan mengetahui waktu yang mulia ini, kemudian mengisi sebagian besar waktunya untuk beribadah dan berdoa kepada Allah SWT untuk kebaikan dunia dan akhirat. [] 
Manusia yang Paling Dicintai Setan

Manusia yang Paling Dicintai Setan


ليس من بَنِي آدم أحبّ إلى شيْطانِهِ من النؤوم الأكول

Tidak ada dari Bani Adam yang Lebih Dicintai Setannya Melebihi Orang yang Banyak Tidur lagi Banyak Makan


Wahab bin Munabbih

Kitab Hilyah al-Auliya' (4/ 58)

***


Point Pertama

Manusia yang dicintai Setan itu bermacam-macam. Ada yang dicintai Setan di salah satu perbuatannya saja, dan ada yang dicintai setan untuk seluruh perbuatannya. Kalau sudah masuk ke kategori "cinta seutuhnya", setan tidak perlu menggodanya lagi; sudah menjadi sahabat; satu frekuensi. 


Semakin buruk seseorang, maka semakin ia menjadi kekasih Setan. Semakin baik, maka setan akan semakin jauh darinya dan akan semakin menjadi musuhnya. 


Kita berada di mana? 

Masing-masing kita yang tahu. 


Point Kedua

Tidur itu penting. Tapi kalau tidur terus, sampai melalaikan kewajiban, itu sudah keluar dari jalan yang lurus, masuk ke tracknya Setan. Kalau tidak mawas diri, lama-lama bisa menjadi teman baiknya. 


Tidurlah secukupnya. Jangan berlebihan. Tapi, jangan sampai kurang juga. Dalam riwayat dijelaskan, segala sesuatu ada haknya. Dan badan juga ada haknya; hak untuk istirahat. 


Point Ketiga

Makan juga penting. Tapi makan berlebihan, melebihi batasnya, bukan saja berbahaya, namun juga dilarang dalam Syariat. Makanlah secukupnya, agar badan kita kuat beribadah kepada Allah SWT . []

Allah SWT Menampakkan Maksiat di Wajah dan Lisan

Allah SWT Menampakkan Maksiat di Wajah dan Lisan


ما أسر أحد سريرة إلا أبداها الله

على صفحات وجهه، وفلتات لسانه

Tidaklah Seseorang Menyembunyikan Sebuah Rahasia, Kecuali Allah SWT Tampakkan di Roman Wajahnya dan Ketegelinciran Lisannya


Utsman bin Affan

(Kitab Tafsir Ibn Katsir: 7/ 297)


Maksudnya, Rahasia keburukan. 

Sekuat apapun seseorang menyembunyikannya, Allah SWT akan menampakkan di roman wajahnya, seolah-olah wajahnya itu menggambarkan maksiat yang disembunyikanya. Kecuali ia bertaubat dan memohon ampunan Allah SWT, serta meninggalkan perbuatan maksiatnya, maka roman itu akan terhapus dengan izin-Nya. 


Kemudian, ia juga akan Allah SWT tampakkan di ketegelinciran lisannya. Bisa jadi, tanpa sengaja, ia berbicara tentang maksiat yang disembunyikan.Tanpa ia inginkan. Dan itu mudah bagi Allah SWT. 


Ibn Taimiyah dalam Kitab al-Istiqamah (1/ 355) menjelaskan: 

إنَّ ما ﻓﻲ القلب ﻣﻦ ﺍﻟﻨﻮﺭ ﻭﺍﻟﻈﻠﻤﺔ، ﻭﺍﻟﺨﻴﺮ ﻭﺍﻟﺸﺮ، ﻳﺴﺮﻱ ﻛﺜﻴﺮًﺍ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺍﻟﻌﻴﻦ، ﻭﻫﻤﺎ ﺃﻋﻈﻢ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﺍﺭﺗﺒﺎﻃًﺎ ﺑﺎﻟﻘﻠﺐ

Di hati itu ada cahaya dan kegelapan, kebaikan dan keburukan, yang seringkali menjalar ke wajah dan mata. Dan keduanya sesuatu yang paling kuat ikatannya dengan hati. []

Maqbulnya Doa Ahmad bin Hanbal

Maqbulnya Doa Ahmad bin Hanbal


Suatu Hari, seseorang datang kepada Imam Ahmad dan berkata: 

"Ibuku difabel yang hanya bisa duduk di kursinya semenjak 20 tahun yang lalu. Ia mengutusku kepadamu, agar engkau mendoakan kebaikannya kepada Allah SWT." 


Wajah Imam Ahmad berubah, seolah-olah menunjukkan ketidaksukaannya atau ketidaknyamanannya, kemudian berkata: 

نحن أحوج أن تدعو هي لنا

"Kita lebih membutuhkan doa ibumu itu untuk kebaikan kita." 

Kemudian, Imam Ahmad berdoa kepada Allah SWT untuk kebaikan ibunya. 


Laki-laki pun pulang ke rumahnya, kemudian mengetuk pintu. 

Dan keluarlah ibunya menghampirinya, berdiri dengan kedua kakinya seraya berkata: 

 قد وهبني الله العافية

"Allah SWT sudah memberikan kesembuhan kepadaku."

(Kitab al-Bidayah wa al-Nihayah: 14/ 393)


Semoga Allah SWT merahmati Imam Ahmad bin Hanbal, merahmati kita semuanya. 


Yahya bin Main pernah berkata begini: 

أراد الناس منا أن نكون مثل أحمد بن حنبل ، لا والله ما نقوى على ما يقوى عليه أحمد، ولا على طريقة أحمد

Ada sekelompok orang di antara kami yang ingin seperti Ahmad bin Hanbal. Tidak demi Allah SWT, kita tidak akan kuat melakukan apa yang Imam Ahmad kuat melakukannya, dan tidak (juga tidak akan kuat) menempuh jalan Imam Ahmad." []

Ukhuwah Islamiyah: Ibarat Mata dan Tangan

Ukhuwah Islamiyah: Ibarat Mata dan Tangan


مثل الأخوة في الله ڪمثل اليد والعين فإذا دمعت العين مسحت اليد دمعها وإذا تألمت اليد بڪت العين لأجلها

Pemisalan Ukhuwwah di (jalan) Allah SWT, seperti Tangan dan Mata. Jikalau Mata Menangis, Maka Tangan akan Mengusap Air Matanya. Dan Jikalau Tangan Kesakitan, Maka Mata akan Menangis Karenanya

Syeikh al-Islam Ibn Taimiyah
(Kitab Majmu' al-Fatawa: 8/ 203)
***

Ukhuwwah; Persaudaraan di Jalan Allah SWT, tingkatan paling rendahnya adalah Salamah al-Shadr; hati selamat dari segala bentuk penyakit yang menyertainya. Tidak ada rasa iri, tidak ada rasa dengki, tidak ada rasa benci, dan lain-lain. 

Dan tingkatan paling tingginya adalah al-Itsar; kita mendahulukan saudara muslim lainnya dari diri sendiri. Salah satu contoh nyatanya adalah Itsar kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin. 

Maka, belumlah kita sampai ke tingkatan Ukhuwwah, sampai hati ini selamat dari penyakitnya terhadap Muslimnya. Jikalau masih ada dengki; iri; benci; dendam, al-Ghil, maka hak Ukhuwwah paling rendah pun belum terlaksana. []
Sunnah Memohon Keberkahan Setelah Makan Dan Minum Susu

Sunnah Memohon Keberkahan Setelah Makan Dan Minum Susu

Kadangkala, kita sudah makan banyak, namun tidak kenyang-kenyang. Atau makanan yang kita makan rasanya sudah bergizi banyak, namun tidak ada efek ke badan dan kesehatan. Ada banyak kemungkinan. Dan salah satu kemungkinannya, tidak berkahnya apa yang kita makan. 

Diriwayatkan oleh Muslim, dari Ibn Umar radhiyallahu anhuma, Rasulullah Saw bersabda: 

الكَافِرُ يَأْكُلُ في سَبْعَةِ أمْعَاءٍ والمُؤْمِنُ يَأْكُلُ في مِعًى واحِدٍ

"Kafir makan dengan 7 lambung, dan mukmin makan dengan satu lambung."

Dalam masalah keberkahan pun, antara seorang mukmin dengan mukmin lainnya, juga berbeda-beda.

Setelah selesai makan, Rasulullah Saw mengajarkan kita untuk memohon keberkahan kepada Allah SWT di dalam makanan tersebut. Dan secara khusus, juga dijelaskan memohon keberkahan di dalam air susu yang kita minum.

Diriwayatkan oleh al-Turmudzi, dari Ibn Abbas radhiyallahu anhu menjelaskan, suatu hari ia bersama dengan Khalid bin al-Walid bertamu ke rumah Maimunah; Ummul Mukmin. Kemudian, ia membawakan sebejana susu. 

Rasulullah Saw meminumnya dan berkata kepada Ibn Abbas, "Minuman ini untukmu. Jikalau engkau ingin, engkau bisa memberikan terlebih dahulu kepada Khalid."

Ibn Abbas menjawab, "Aku tidak akan mendahulukan siapapun untuk bekas minummu." 

Kemudian beliau bersabda, "Siapa yang diberikan makanan oleh Allah SWT, maka hendaklah ia mengucapkan: 

اللَّهُمَّ بارِكْ لنا فيه وأطْعِمْنا خَيرًا منه

'Ya Allah, berkahilah kami padanya, dan berikanlah kami makanan yang lebih baik darinya.'

Dan siapa yang Allah SWT berikan susu, maka hendaklah ia mengucapkan: 

 اللَّهُمَّ بارِكْ لنا فيه، وزِدْنا منه

'Ya Allah, berkahilah kami padanya. Dan tambahkanlah kami darinya." 

Ada dua sunnah disini; setelah makan secara umum, kemudian setelah minum susu secara khusus.

Semoga Allah SWT menjadikan kita bagian dari para hamba-Nya yang selalu mensyukuri nikmat-Nya, selalu mengingat karunia-Nya, kemudian memberikan limpahan karunia-Nya. []