Amalan yang Berbeda-beda

Amalan yang Berbeda-beda


Hikmah Kesepuluh

تَنَوَّعَتْ أَجْنَاسُ الْأَعْمَالِ لِتَنَوُّعِ وَارِدَاتِ الْأَحْوَالِ

“Jenis amalan yang berbeda-beda adalah akibat keadaan yang berbeda-beda pula.”

(Ibn Athaillah al-Sakandari)

[Kitab al-Hikam Ibn Athaillah al-Sakandari]

***


Berbeda-bedanya amalan yang dikerjakan seorang hamba dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt, maka itu adalah efek keadaan yang berbeda-beda juga, baik fisik, materi dan sebagainya. 

Seseorang yang berbadan sehat, tentu berbeda amalannya dengan seseorang yang sedang menderita kesakitan. Seseorang yang memiliki limpahan harta, tentu berbeda amalannya dengan seseorang yang hidup sederhana, atau miskin. 

Hanya saja perlu Anda ketahui, bahwa pahala amalan itu tergantung kesulitan yang dialami pelakunya. Uang seribu rupiah yang dikeluarkan oleh seorang miskin, tentu beda nilainya dan tingkat kesulitannya bagi orang kaya yang bersedekah sebanyak seratus ribu. Bagi orang miskin, uang seribu itu sangat berharga sekali, bahkan bisa digunakan untuk menambah uang makannya. Demi bersedekah, kadang-kadang ia rela menahan nafsu makannya. Berbeda halnya dengan orang kaya, baginya uang seribu atau seratus ribu itu hanyalah secuil hartanya. Tidak ada pengaruhnya sama sekali. 

Intinya, timbangan amalan itu adalah ikhlas, bukan banyak atau sedikitnya, karena keadaan masing-masing orang juga berbeda-beda.[]