Kebodohan yang Nyata

Kebodohan yang Nyata


Hikmah Kedelapan Belas

مَا تَرَكَ مِنَ الْجَهْلِ شَيْئًا مَنْ أَرَادَ أَنْ يُحْدِثَ فِي الْوَقْتِ غَيْرَ مَا أَظْهَرَهُ اللهُ فِيْهِ

“Merupakan suatu bentuk kebodohon jikalau seseorang menginginkan sesuatu terjadi pada waktu yang tidak diinginkan oleh Allah Swt.” 


(Ibn Athailllah al-Sakandari)

[Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari]

***


Merupakan bentuk kebodohan yang nyata, jikalau Anda menginginkan sesuatu terjadi bukan pada waktu yang diinginkan oleh Allah Swt. Anda hanyalah hamba-Nya yang hina dan fakir, serta tidak memiliki hak intervensi dalam setiap ketentuan-Nya. Jikalau Dia menginginkan sesuatu belum terjadi pada waktu yang Anda inginkan, maka ketahuilah bahwa di balik itu ada kebaikan yang belum bisa Anda cerna dengan kemampuan akal Anda yang terbatas. 

Dia tidak mungkin menginginkan keburukan bagi hamba-Nya. Segala ketentuan-Nya dan takdir-Nya adalah kebaikan dan mashlahat. Walaupuan Anda melihatnya keburukan, seperti bencana, banjir, longsor dan sejenisnya, maka ada kebaikan besar di baliknya yang tidak bisa dibandingkan dengan keburukan yang menimpa. 

Begitu juga halnya ketika Anda berdoa. Kadang-kadang Anda tergesa-gesa mengharapkan pengabulannya; padahal di mata-Nya lebih baik di undur, atau digantikan dengan yang lebih baik. Oleh karena itu, tunduklah dengan ketentuan-Nya dan keputusan-Nya, karena Dia tidak akan pernah mencelakakan hamba-Nya dan membebani mereka di luar kemampuannya. []