Dua Nikmat Utama

Dua Nikmat Utama


Hikmah Kesembilan Puluh Delapan

نِعْمَتَانِ مَا خَرَجَ مَوْجُوْدٌ عَنْهُمَا وَلَابُدَّ لِكُلِّ مُكَوِّنٍ عَنْهُمَا نِعْمَةُ الْإِيْجَادِ وَنِعْمَةُ الْإِمْدَادِ

“Ada dua jenis kenikmatan yang harus dirasakan oleh para makhluk dan harus dialaminya: Nikmat penciptaaan dan nikmat pemenuhan kebutuhan.”


(Ibn Athaillah al-Sakandari)

[Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari]


Ada dua jenis kenikmatan yang pasti dirasakan oleh seluruh manusia, baik muslim maupun kafir, baik beriman maupun musyrik. Pertama, nikmat perciptaan. Ini menujukkan ke Maha Hebatan Allah Swt. Bagaimana Dia menciptakan makhluk-Nya, yang sekaligus menunjukkan eksistensi-Nya sebagai Khalik. Sekecil apapun makhluk yang Anda lihat di alam semesta ini, ia adalah bukti keagungan-Nya. 

Anda telah diciptakan-Nya dengan sebaik-baik bentuk. Muka Anda diletakkan-Nya di depan, kepala Anda diletakkan-Nya di atas, kaki Anda di letakkan-Nya di bawah dan lain-lain. Semua bagian diletakkan di posisi yang tepat, sehingga Anda tampak gagah dan menarik. Seharusnya, Anda harus bersyukur dan hanya menggantungkan harapan kepada-Nya.  

Setelah seluruh makhluk diciptakan-Nya, maka semuanya dipenuhi kebutuhannya. Baik Kafir maupun muslim dipenuhi kebutuhan makanannya, minumannya, pakaiannya, tempat tinggalnya dan sebagainya. Tidaklah Anda menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bagaimana orang-orang kafir mendapatkan limpahan harta; padahal mereka mengingkari-Nya?! Itu adalah karunia-Nya. Hukum-Nya menetapkan, siapa yang rajin berusaha, maka akan mendapatkana hasil yang lebih banyak.