Tidak Sekedar Melihat Alam Semesta

Tidak Sekedar Melihat Alam Semesta

 
Hikmah Keseratus Empat Puluh Dua 

Tidak Sekedar Melihat Alam Semesta

أَبَاحَ لَكَ أَنْ تَنْظُرَ مَا فِي الْمُكَوَّنَاتِ, وَمَا أَذِنَ لَكَ أَنْ تَقِفَ مَعَ ذَوَاتِ الْمُكَوَّنَاتِ: قُلِ انْظُرُوْا مَاذَا فِي السَّمَوَاتِ. فَتَحَ لَكَ بَابَ الْأَفْهَامِ, وَلَمْ يَقُلْ: انْظُرُوْا السَّمَوَاتِ, لِئَلَّا يَدُلَّكَ عَلَى وُجُوْدِ الْأَجْرَامِ

“Allah Swt mengizinkanmu untuk melihat semua yang terdapat dalam alam semesta, akan tetapi tidak menginginkanmu untuk berhenti sampai disitu saja. Katakanlah: Lihatlah apa yang ada di langit. Dia membukakan bagimu pintu pemahaman, dan tidak mengatakan: Lihatlah langit. Semua itu dilakukan-Nya untuk menunjukkanmu tentang keberadaan benda langit.” 


Ibn Athaillah al-Sakandari

(Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari)


Allah Swt menginzinkan Anda untuk melihat apa saja yang ada di dalam alam semesta ini, agar Anda bisa merenungkannya dan memahami rahasia yang ada di baliknya. Selain itu, Anda juga bisa menyaksikan kesempurnaan ciptaan-Nya dan keagungan-Nya dari berbagai persitiwa yang terjadi. Misalnya, jikalau Anda merasakan angin bertiup, maka Anda bisa memahami bagaimana Maha Hebat-Nya yang mampu mengendalikan angin sesuai keinginan-Nya. Jikalau Anda melihat hujan turun, maka Anda mengetahui bagaimana kuasa-Nya yang mampu menurun air dari langit. Dan masih banyak lagi pelajaran yang bisa diambil dari alam semesta ini. 

Sebenarnya, izin yang diberikan-Nya kepada Anda untuk melihat ada tujuan besar di baliknya. Anda tidak dibolehkannya berhenti disitu saja, namun harus merenungkannya dan memikirkannya, agar Anda bisa mencapai Ma’rifat mengenal-Nya. Jikalau Anda hanya sekedar takjub saja dan mengagumi, maka hal itu justru akan menjadi bumerang bagi Anda, yaitu menghijab Anda dari cahaya-Nya. 

Jikalau Anda melihat pemandangan yang indah, jangan hanya sekedar berdecak kagum, namun ucapkanlah: Subhanallah, kemudian masukkanlah ke dalam relung-relung hati Anda dan renungkanlah bagaimana ke-Maha Besaran sang Penciptanya. Jikalau Anda mampu melakukannya, maka Anda juga akan mampu mendapatkan cahaya-Nya, yang akan mengantarkan Anda menuju Marifat-Nya. Namun jikalau sebaliknya, maka ia justru akan menghijab hati Anda. Semakin Anda menikmati ciptaan-Nya, maka justru Anda akan semakin jauh dari cahaya-Nya. 

Ingatlah baik-baik, Anda diperintahkan melihat alam semesta ini, agar Anda mampu memahami ke-Maha EsaanNya, mengakui adanya alam Ghaib dan mengetahui keagungan-Nya, bukan untuk menunjukkan eksistensi-Nya, karena Dia adalah Zat yang Maha Zhahir dan Maha Besar, yang tidak memerlukan alam semesta ini dan semisalnya untuk menunjukkan eksistensi-Nya. 

Penjelasan ringannya seperti ini: Jikalau Anda adalah seseorang yang mampu membaca susunan huruf, maka apa yang akan Anda lakukan jikalau melihat sebuah kata. Bukankah Anda akan membacana baik-baik dan berusaha memahami makna di dalamnya?! Begitulah keadaan orang yang akan mendapatkan cahaya-Nya. 

Sebaliknya, jikalau Anda hanya seseorang yang buta huruf, maka apa yang akan Anda lakukan jikalau melihat sebuah kata. Bukankah Anda hanya akan sekedar melihat dan menikmati keindahannya, yaitu jikalau tulisan itu indah?! Anda sama sekali tidak ada hasrat dan keinginan mengetahui apa yang ada di baliknya. 

Itulah yang membedakan antara seorang Arif dengan seorang Jahil. Fahamilah baik-baik!!!