Sunnah Tidak Berharap Kematian

Sunnah Tidak Berharap Kematian


Kadangkala, beban hidup terasa berat. Sebagian orang ada yang berharap "meninggal"saja; berharap dicabut nyawanya oleh Allah SWT, merasa dengan itu bisa melepaskan dirinya dari belitan masalah. 
Padahal, itu bukanlah solusi. Itu hanyalah sekadar lari dari masalah. 
Rasulullah Saw melarang perasaan negatif ini, sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu: 
 لا يَتَمَنَّى أحدُكم الموتَ ، إمَّا مُحْسِنًا ، فلَعَلَّه يَزدادُ ، وإمَّا مُسِيئًا فلَعَلَّه يَسْتَعْتِبُ
"Janganlah salah seorang di antara kalian berharap kematian. Bisa jadi ia orang yang baik, maka mudah-mudahan (kebaikannya) bertambah. Dan bisa jadi ia orang yang buruk, maka mudah-mudahan ia sadar." 
Kalau pun benar-benar ujiannya sudah berat, tidak ada jalan lain kecuali kematian, maka ada doa yang diajarkan oleh Rasulullah Saw sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu: 
"Jangan sampai salah seorang dari kalian berharap kematian karena mudharat yang menimpanya. Kalau pun harus (berharap), maka ucaplah: 
اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي
"Ya Allah, hidupkanlah aku selama kehidupan itu baik bagiku. Dan wafatkanlah aku jikalau kematian itu lebih baik bagiku." 
Tapi ingat, doa itu bukan Pokok Masalah. 
Pokok Masalahnya, jangan berharap kematian. []