Amal yang paling Layak Diterima

Amal yang paling Layak Diterima


 Hikmah Kelima Puluh Tiga

لَا عَمَلَ أَرْجَى لِلْقُلُوْبِ مِنْ عَمَلٍ يَغِيْبُ عَنْكَ شُهُوْدُهُ وَيُحْتَقَرُ عِنْدَكَ وُجُوْدُهُ

“Tidak ada amalan yang lebih bisa diharapkan bagi hati daripada amalan yang tidak engkau sadari dan engkau anggap remeh.”


(Ibn Athaillah al-Sakandari)

[Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari]


Sama halnya dengan manusia, hati itu juga membutuhkan asupan agar ia bisa hidup. Ia membutuhkan cahaya, agar bisa terang dan jauh dari kegelapan. Ia harus dibersihkan dari segala jenis maksiat dan kotoran, agar kacanya jernih dan mampu menangkap cahaya Ilahi. Ia membutuhkan dorongan, agar ia bisa naik dari jurang yang dalam menunjuk puncak kemuliaan. 

Di antara asupan utamanya adalah amalan yang Anda tidak sadari dan Anda anggap remeh. Di dalam hati Anda menyadari sepenuhnya, bahwa semua amalan yang Anda lakukan adalah kehendak-Nya. Jikalau Anda mengerjakan shalat, maka itu adalah kehendak-Nya. Jikalau Anda berpuasa, maka itu adalah atas kehendak-Nya. Jikalau Dia menginginkan Anda malas dan lalai, maka Anda akan mengalami apa yang diinginkan-Nya, hanya saja Dia selalu menginginkan kebaikan bagi para hamba-Nya.

Andapun menyadari, bahwa walaupun semua manusia yang ada di dunia melakukan amal-amal kebaikan yang banyak, maka itu tidak akan menambah kedudukan-Nya dan kemuliaan-Nya. Dia adalah Tuhan yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan orang lain, bahkan Andalah yang membutuhkannya.

Siapakah diri Anda, sehingga Anda bisa membanggakan amalan Anda di hadapan-Nya?! Anda hanyalah manusia biasa dan makhluk hina yang tidak ada artinya di hadapan-Nya. Sebanyak apapun amalan yang Anda lakukan selama di dunia ini, maka itu tidak sama sekali tidak sepadan dengan sayap nyamuk di hadapan-Nya. Tidak. Sama sekali Tidak. 

Berapa banyak nikmat-Nya yang telah diberikan-Nya kepadamu. Anda diberikan udara yang banyak untuk bernafas. Diberikan kesehatan untuk bekerja dan menikmati. Diberikan rezki yang tidak terhingga. Jikalau dibandingkan dengan amalan Anda, maka berapakah besar perbandingannya. Mungkin, tidak sampai sepersepuluhnya, bahkan jauh. 

Oleh karena itu, jangan pernah membanggakan amalan dan jangan takjub dengannya. Semua itu hanyalah kewajiban yang harus Anda tunaikan. Kerjakanlah apa yang diperintahkan-Nya dan jauhilah semua yang dilarang-Nya. Mengenai hasil, itu adalah hak-Nya yang tidak bisa diganggu gugat siapapun