Harapan dan Amalan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBWqiooV3Y9YvXaNp9l6b-4_Cp3uYYrAPV3f-Bvij6iaaTu2uyNK87gdrf4nExsiJrSiYCBcbqJKvoFbYTCww2f9f7qiyoNkdHK70aV4EmddC7QOhzO3ObhV_aoV8hqkiSLsids7E-I3P4F8BAZjiIvmF4Vw-ECGvMzByYgoO-MYb-GvgrRWsr_C4Nmtc/w400-h400/AL-HIKAM%20IBN%20ATHAILLAH.png)
الرُّجَاءُ مَا قَارَنَهُ عَمَلٌ, وَإِلَّا فَهُوَ أُمْنِيَّةٌ
“Harapan adalah sesuatu yang diikuti oleh amalan. Jikalau tidak, maka ia hanyalah angan-angan.”
(Ibn Athaillah al-Sakandari)
[Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari]
Penyakit orang ingin sukses yang paling berbahaya adalah khayalan tanpa aksi. Berapa banyak orang yang memimpikan sesuatu yang besar dan agung, namun tidak ada aksinya, sehingga cita-cita itu hanya berada dalam penjara angan-angan belaka.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendapati seorang miskin yang berhasrat menjadi orang kaya dan memperbaiki taraf kehidupannya. Namun karena tidak ada aksi, akhirnya ia hanya merasa dan terus-menerus mencicipi derita kemiskinannya. Jikalau ingin sukses, maka buatlah rencana, matangkanlah dan beraksilah.
Begitu juga halnya dalam ibadah. Jikalau Anda menginginkan surga atau menjadi hamba-Nya yang dicintai-Nya, kemudian Anda hanya duduk-duduk merenung belaka, tanpa mau mengerjakan amal shaleh, tentu hal itu tidak ada gunanya, bahkan Anda termasuk dalam golongan orang-orang yang bejat dan tidak menggunakan akalnya.
Jikalau akal Anda berfungsi dengan baik, tentu Anda tidak larut dalam mimpi-mimpi kosong. Padi di sawah tidak akan tumbuh hanya dengan melihat saja, namun harus ditanam terlebih dahulu.
Ingatlah, berharaplah dan bermimpilah, setelah itu beramallah.