Merdeka dan Budak

Merdeka dan Budak


Hikmah Keenam Puluh Tiga

أَنْتَ حُرٌّ مِمَّا أَنْتَ عَنْهُ آيِسٌ وَعَبْدٌ لِمَ أَنْتَ لَهُ طَامِعٌ

“Engkau merdeka dari sesuatu yang engkau putus asakan, dan engkau budak dari sesuatu yang engkau inginkan.” 


(Ibn Athaillah al-Sakandari)

[Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari]


Ketika Anda tidak menginginkan sesuatu, maka Anda merdeka. Anda tidak dikendalikan rasa tamak untuk mendapatkannya. Janganlah loba dan tamak untuk mendapatkan apa yang dimiliki orang lain. Allah Swt telah memberikan rezki-Nya kepada para hamba-Nya sesuai kebutuhannya. Jikalau kebutuhannya sedikit, maka Dia akan memberikannya sedikit. Jikalau kebutuhannya banyak, maka Dia akan memberikannya banyak. Rezki itu sudah dijamin, dan kehidupan Anda tidak akan pernah disia-siakan. Janganlah tamak dengan materi, akan tetapi tamaklah dengan ridho-Nya. 

Sedangkan jikalau Anda tamak dengan harta orang lain, atau berkeinginan mendapatkannya, maka pada hakikatnya Anda adalah budak barang itu. Anda dipaksanya bekerja siang dan malam untuk mendapatkannya. Bahkan kadang-kadang Anda rela meninggalkan kewajiban beribadah kepada-Nya demi memenuhi nafsu duniawi Anda. Ini benar-benar sebuah tindakan yang jauh dari tuntunan-Nya.