Rububiyyah dan Ubudiyyah

Rububiyyah dan Ubudiyyah


Hikmah Keseratus Dua Puluh Tujuh

كُنْ بِأَوْصَافِ رُبُوْبِيَّتِهِ مُتَعَلِّقًا وَبِأَوْصَافِ عُبُوْدِيَّتِكَ مُتَحَقِّقًا

“Bergantunglah dengan sifat-sifat Rububiyyah Allah Swt, dan wujudkanlah sifat-sifat Ubudiyyahmu.” 


(Ibn Athaillah al-Sakandari)

[Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari]


Sebagaimana Anda ketahui, bahwa Allah Swt memiliki sifat-sifat mulia yang sangat banyak sekali. Masing-masing nama-Nya memiliki sifat sendiri, ditambah dengan sifat lainnya yang tidak ada penamaannya. Sebagai hamba-Nya, Anda harus memberikan hak setiap sifat-Nya itu. 

Misalnya, jikalau Anda melihat seseorang meninggalkan perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya, atau melanggar sesuatu yang berkaitan dengan kehormatan-Nya, maka marahlah karena diri-Nya. Bukanlah salah satu sifat-Nya adalah murka kepada sesuatu yang dibenci-Nya. 

Jikalau Anda melihat seorang miskin yang sedang meminta-minta dan kelaparan, maka berikanlah sebahagian rezki-Nya yang dititipkan kepada Anda. Bukankah salah satu sifat-Nya adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang?! Jikalau Anda melihat seseorang yang shaleh dan taat menjalankan perintah-Nya, maka cintailah dirinya. Bukankah salah satu sifat-Nya adalah mencintai para hamba-Nya yang shaleh?!

Yah, berikan hak setiap sifat-Nya, dan janganlah Anda melalaikannya begitu saja. Dan ingatlah, ketika Anda melakukannya, maka niatkanlah untuk ibadah dan menunjukkan pengabdian Anda kepada-Nya. Insya Allah, Anda akan mendapatkan kedudukan khusus di sisi-Nya.