Keinginan Mengetahui Keistimewaan Diri

Keinginan Mengetahui Keistimewaan Diri


Hikmah Keseratus Enam Puluh Tiga

Keinginan Mengetahui Keistimewaan Diri

اسْتِشْرَافُكَ أَنْ يَعْلَمَ الْخَلْقُ بِخُصُوْصِيَّتِكَ دَلِيْلٌ عَلَى عَدَمِ صِدْقِكَ فِي عُبُوْدِيَّتِكَ

“Keinginanmu agar para makhluk mengetahui kekhususanmu adalah tanda ketidaktulusanmu dalam ibadahmu.” 


Ibn Athaillah al-Sakandari

(Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari)


Keingian Anda agar dikenal sebagai orang istimewa di hadapan Allah Swt adalah tanda ketidak tulusan ibadah Anda. Jikalau Anda tulus, maka Anda tidak akan memperdulikan pandangan orang lain. Konsentrasi Anda hanya tertuju untuk-Nya. Walaupun orang lain tahu atau tidak, bagi Anda bukanlah sebuah masalah. 

Hanya Dia lah yang akan menilai amalan Anda, bukan manusia. Jikalau, misalnya, Anda ingin dikenal orang lain, namun Dia tidak menginginkannya, maka Anda tidak akan pernah dikenal; walaupun Anda telah promosi kesana dan kemari. Sebaliknya, jikalau Dia menginginkan Anda untuk terkenal; walaupun Anda tidak menginginkannya, maka Anda akan terkenal dengan sendirinya. Keutamaan dan kemuliaan itu berada di tangan-Nya. Dia akan memberikannya kepada siapapun yang diinginkan-Nya. 

Hati-hatilah dengan jebakan ini, karena sudah banyak orang yang terjerumus ke dalamnya. Hanya orang-orang pilihan-Nya lah yang mampu menghindarinya.