Sunnah Berusaha Mendapatkan Lailatul Qadar

Sunnah Berusaha Mendapatkan Lailatul Qadar


Ada sejumlah waktu yang Allah SWT lebih muliakan dibandingkan yang lainnya, sebagaimana Dia memuliakan sejumlah hal dibandingkan yang lainnya. 
Afdhal al-Anbiya'; Nabi terbaik adalah Nabi Muhammad Saw. Afdhal al-Malaikah; Malaikat terbaik adalah Jibril alaihissalam. Afdhal al-Kalam; kalam terbaik adalah kalamullah. Afdhal al-Syuhur; sebaik-baik bulan adalah bulan Ramadhan. dan Afdhal al-Layali; sebaik-baik malam adalah malam Lailatul Qadar; malam yang lebih baik dari 1000 bulan. 
Dalam al-Quran dijelaskan: 
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." (Surat al-Qadar: 3)
Maka, salah satu sunnahnya adalah kita berusaha untuk mendapatkan malam yang mulia ini, agar kita tidak kehilangan keutamaannya. 
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, dari Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah Saw bersabda: 
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ في الوَتْرِ مِنَ العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
"Carilah Lailatul Qadar di bagian ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan." 
Ketika kita 10 hari terakhir bulan Ramadhan, yang biasanya diisi dengan Ibadah I'tikaf, salah satu hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah Qiyamullail; menghidupkan malam dengan Shalat Tarawih, Shalat Tahajjud, dan berbagai ibadah lainnya. Termasuk juga mengkaji dan mentadabburi makna-makna al-Quran, berharap ampunan dan rahmat Allah SWT. 
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad Saw bersabda: 
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمانًا واحْتِسَابًا، غُفِر لَهُ مَا تقدَّم مِنْ ذنْبِهِ
"Siapa yang menegakkan malam Lailatul Qadar dengan Iman dan mengharapkan ridha Allah SWT, maka diampunkan dosa-dosanya yang terdahulu." []